Sejak kecil, saya dikenal sebagai orang yang pemalu, karena memang saya menyadari tingkat kepercayaan diri saya lebih rendah dibandingkan teman-teman lainnya. Saya pun hanya menjadi siswa yang biasa-biasa saja, tidak punya prestasi apapun yang membanggakan. Tapi saat saya kuliah S1, dosen saya pernah mengatakan, “orang yang sukses tidak diperoleh dari kepintarannya, tapi dari kerja keras dan usahanya”. Itu yang membuat saya bangkit. Setiap apapun yang menjadi tugas dan tanggung jawab saya, akan saya kerjakan semaksimal mungkin karena saya tidak ingin memperoleh hasil yang tidak memuaskan.
Setiap level dalam program
pembaTIK yang saya lalui, sebisa mungkin saya kerjakan dengan optimal. Disaat
beberapa rekan lain hanya menginginkan sertifikat, saya tidak berpikir
demikian. Saya berusaha dari awal level memperoleh hasil yang terbaik semampu
yang saya bisa. Setiap modul saya ringkas, menjelang ujian akhir, saya baca dan
hafalkan, hal itu semata-mata agar hasil yang diperoleh lebih memuaskan.
Menjadi Duta Rumah Belajar
sebenarnya tidak pernah ada dalam mimpi saya, usaha yang saya lakukan level
demi level karena saya ingin mendapatkan pengalaman baru di setiap levelnya.
Banyak ilmu dan pelajaran berharga setelah saya mengikuti pembaTIK ini. Dari
mulai bisa membuat vlog sampai punya akun youtube sendiri, bahkan di tugas
akhir level ini, ada penugasan membuat blog, itu semua berawal dari pembaTIK.
Jika Allah berkehendak dan
mengizinkan saya menjadi Duta Rumah Belajar Provinsi Banten, saya akan bekerja
semampu dan semaksimal mungkin untuk mengajak guru-guru di Banten ini menjadi
“melek” teknologi. Saya menyadari masih banyak guru-guru Banten, khususnya di
daerah pedesaan, tidak mau berusaha untuk mengenal keberagaman teknologi yang
sekarang sudah menjadi hal yang lumrah. Banyak guru di Banten yang masih
memberi pembelajaran kepada siswa hanya mengandalkan metode ceramah saja.
Bahkan banyak juga guru yang merasa kemajuan teknologi adalah beban.
Saya yakin, tidak akan mudah
dalam mewujudkan keinginan saya tersebut, pasti banyak aral melintang yang
pasti menghadang. Namun, dengan tekad dan kemauan yang saya miliki, semua itu
mungkin dapat diraih walaupun harus dengan perlahan-lahan. Untuk mengubah
kebiasaan yang sudah melekat tidak akan dapat diraih dengan mudah. Perlu waktu,
tenaga, pikiran, dan tentu saja kesabaran dan ketulusan. Saya bukan orang yang pandai memberi
instruksi, saya bukan orang yang cepat memberi solusi, saya hanya seorang guru
yang menginginkan rekan-rekan seprofesi saya memiliki keterampilan dalam
teknologi. Bersama rumah belajar, semoga dapat membantu dan meningkatkan
kompetensi guru-guru di Indonesia khususnya provinsi Banten.
Terimakasih saya ucapkan kepada
Pusdatin Kemdikbud, Rumah Belajar, pada Duta Rumah Belajar yang telah
“memboomingkan“ kegiatan ini. Semoga kompetensi para pendidik di Indonesia
dapat meningkat sehingga dapat menciptakan gererasi milenial yang berprestasi dan berbudi
pekerti.
Salah
Hormat,
Heryanah, M.Pd
SRB Banten
0 Komentar