Saat tubuh kita terinfeksi virus, bakteri atau mikroorganisme lain yang menyerang organ pernapasan, tentu sangat mengganggu dan membuat tubuh tidak nyaman. Berikut adalah beberapa gangguan/kelainan/penyakit berkaitan dengan organ pernapasan antara lain:
a. Influensa.
Influenza atau
flu adalah gejala gangguan pernapasan yang disebabkan oleh adanya infeksi oleh
virus influenza. Gangguan ini dipicu oleh cuaca, kekebalan tubuh yang menurun atau adanya radang tenggorokkan. Penyakit ini
menular namun dapat sembuh dengan sendirinya. Gejala umum influensa yaitu demam
dengan suhu lebih dari 39◦C, pilek, bersin-bersin, batuk, sakit kepala, sakit
otot dan rongga hidung terasa gatal, hidung tersumbat. Penularan penyakit ini melewati
udara.
b. Sinusitis.
Sinus
merupakan kelenjar limfe yang terletak diatas rongga hidung. Pembengkakan pada
kelenjar ini akan menyebabkan peradangan yang disebut sinusitis, dengan gejala
pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, keluar lendir kuning dan berbau,
deman, nyeri dan lainnya.
c. Tonsilitis.
Disebut
juga radang tonsil adalah gejala pembengkakan kelenjar tonsil yang merupakan
kelenjar limfe yang terdapat di tenggorokan, sering dikenal dengan penyakit
amandel. Pembengkaan ini disebabkan oleh adanya infeksi bakteri atau virus yang
menyerang kelenjar tersebut. Penderita akan mengalami sulit menelan, panas
dalam, deman dan dapat disertai batuk.
d. Faringitis
Adalah
gangguan peradangan yang terjadi pada faring yang disebabkan oleh infeksi atau
udara polusi atau makanan yang tidak higienis. Penderita akan mengalami gatal
tenggorok, sakit saat menelan, deman, dan panas dalam. Penanganan faringitis
dengan memberi obat antibiotik atau anti fungi untuk membunuh bakteri dan jamur
yang menginfeksi. Serta harus makan yang bergizi agar daya tahan tubuh kuat.
e. Laringitis.
Adalah peradangan pada daerah laring yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau lainnya. Dinding laring akan menghasilkan lendir yang dapat menyempitkan saluran pernapasan.
f. Rhinitis
Adalah
radang pada rongga hidung yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri. Hidung
merupakan saluran pernapasan pertama tempat masuknya udara pernapasan yang
berperan untuk menyaring, mengatur kelembapan, serta suhu udara pernapasan.
g. Bronkitis.
Adalah
suatu gangguan yang terjadi pada bronkus saluran paru-paru. Bronkus adalah
percabangan trakea. Peradangan pada daerah ini disebabkan oleh adanya
polusi udara atau infeksi patogen. Sehingga dinding bronkus menghasilkan
lendir. Penderita akan mengalami batuk-batuk, deman, serta nyeri.
h. Pneumonia
Adalah
suatu infeksi bakteri Diplococcus pneumonia yang menyerang dinding alveolus.
Sehingga ruang alveolus akan dipenuhi oleh lendir yang dihasilkan dari dinding-dinding yang terinfeksi. Hal ini akan menghalangi proses difusi serta
pengangkutan oksigen dari udara. Gejala penyakit ini demam, batuk berdahak,
tidak enak badan, sakit pada bagian dada dan terkadang mengalami kesulitan
bernapas. Penularan melalui udara ketika
penderita batuk atau bersin.
i. TBC.
Adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang dinding-dinding alveolus sehingga akan menghalangi proses
difusi oksigen dan karbondioksida. Penderita akan mengalami gangguan
pernapasan, nyeri, deman, batuk disertai darah. Penderita akan mudah lelah, berat
badan turun drastis, lesu, hilang nafsu makan, demam, berkeringat di malam
hari, sulit bernapas dan sakit pada bagian dada. TBC merupakan penyakit menular
dan dapat disembuhkan. Penderita harus menjalani pengobatan selama kurang lebih
enam bulan untuk membasmi bakteri tersebut. Vaksin BCG adalah vaksin yang
digunakan untuk mencegah terserang TBC yang diberikan saat balita.
j. Asma.
Adalah
suatu kelainan yang pada umumnya disebabkan oleh faktor genetik artinya
diwariskan oleh orang tuanya. Penderita asma mengalami gangguan pernapasan
ketika dipicu oleh debu, cuaca, atau alergen lainnya yang merangsang otot-otot bronkus berkontraksi sehingga membuat saluran pernapasan menyempit.
Penderita akan mengalami sesak napas, ritme pernapasan cepat dan terengah-engah
serta napas menimbulkan bunyi. Untuk menghindari agar asma tidak kambuh,
penderita asma harus berhati-hati dan menghindari keadaan atau benda-benda yang
dapat memicu asma.
k. Kanker
paru-paru.
Kanker
paru-paru terjadi karena pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali pada
jaringan dalam paru-paru. Gejala penderita paru-paru, batuk disertai darah,
berat badan berkurang drastis, napas menjadi pendek dan sakit pada bagian dada.
85% kasus kanker paru-paru disebabkan oleh perokok dalam jangka waktu yang
lama. Kanker pada saluran pernapasan membuat dinding saluran pernapasan
menyempit sehingga akan sulit bernapas.
l. Dipteri
Penyakit
yang disebabkan oleh bakteri difteri yang menyerang saluran pernapasan
khususnya bagian laring dan bronkus. Dinding-dinding yang terinfeksi akan
mengeluarkan lendir lebih banyak sehingga akan menyempitkan saluran pernapasan
yang akan membuat pernapasan terganggu.
m. Emfisema
Adalah
suatu kelainan yang disebabkan oleh robeknya dinding alveolus karena adanya
infeksi patogen. Dinding alveolus mengandung kapiler pembuluh darah, tempat
pertukaran dan pengikatan oksigen. Dengan rusaknya alveolus maka menyebabkan
daerah pengikatan serta difusi gas menjadi sempit.
n. Asfiksi
Adalah
gangguan dalam pengangkutan oksigen. Polusi serta kelainan lain dapat
menyebabkan gangguan ini. Karbonmonoksida yang dihasilkan dari pembakaran yang
tidak sempurna akan terikat kuat dengan haemoglobin. Sehingga akan menghalangi
pengikatan oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Orang yang tenggelam pun dapat menyebabkan terjadinya asfiksi.
o. Pleuritis.
Adalah
radang pada selaput pembungkus paru-paru yang disebabkan oleh infeksi
bakteri. Penderita akan mengalami deman, nyeri, dan sulit bernapas.
p. Covid-19
Penyakit covid-19 disebabkan oleh virus Corona. Virus ini dapat menyerang
saluran pernapasan manusia, melalui penyebaran droplet (cipratan bersin/batuk)
dan dapat menginfeksi hidung maupun tenggorokan. Penyakit ini termasuk kedalam
jenis penyakit baru, dan pada tahun 2020 seluruh dunia sedang mengalami pandemi
yang diakibatkan adanya virus corona tersebut.
0 Komentar